Kunjungi Petani Milenial Bandung, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Pengembangan Produksi Hingga Pascapanen

    Kunjungi Petani Milenial Bandung, Mentan Syahrul Yasin Limpo Minta Pengembangan Produksi Hingga Pascapanen
    Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo

    BANDUNG BARAT - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo pada akhir rangkaian kunjungan kerjanya di provinsi Jawa Barat hari ini berkempatan untuk meninjau secara langsung lahan petani milleneal ke Cikalong Wetan, Bandung Barat.

    Dilokasi tersebut, Mentan Syahrul meminta petani milenial Viola Az-Zahra yang mengelola sayuran di 9 hektar lahan pertanian miliknya untuk mengembangkan lebih banyak komoditas lagi, terkait dengan keuntungan produksi pertanian yang menguntungkan.
     
    "Menjadi petani milenial itu keren. Saya mau hitung hitungan. Kalau 1 ha menghasilkan seledri sebanyak 40 ton dengan harga tertinggi Rp. 30.000, berarti bisa menghasilkan Rp.120 juta. Jadi jangan satu atau tiga komoditas saja untuk dikelola, minimal harus bisa tujuh komoditas biar menghasilkan" ungkap Mentan Syahrul, Rabu (03/11/2021).
     
    Mentan menegaskan banyak komoditas hortikultura yang dapat diusahakan dan menjanjikan dilahan tersebut, pengelolaan mulai dari pra produksi, produksi hingga pengelolaan pasca panen nya.
     
    "Di sini komoditas yang diusahakan harus digabung, harus ada minimal tujuh komoditi. Kan ada yang sayuran yang dapat menghasilkan per dua bulan, yang per tiga bulan. Lalu ada hasilnya diolah menggunakan mesin packaging" paparnya.
     
    Mentan meminta agar para petani milenial untuk berinovasi dan berkreasi membangun bangsa melalui sektor pertanian dengan kelembagaan yang baik, dikarenakan pertanian menjadi tumpuan perekonomian bangsa saat ini
     
    "Kalau di luar negeri satu hektar yang dikelola dapat menghasilkan 40 milyar. Oleh sebab itu, pertanian di sini harus digarap dan pengelolaannya harus benar, karena nanti kita akan kuat. Coba jangan hanya satu petani milenial, saya minta bangun sepuluh petani milenial di sini" tambahnya.
     
    Lebih lanjut Mentan menginstruksikan kepada para jajarannya agar membantu pengelolaan secara kelembagaan dan teknologi pertaniannya.
     
    "Petani milenial ngga perlu bantuan, tapi perlu didampingi, dan perlu hitung hitungan. Harus ada teknologi setelah produksi. Prof Dedi (Kepala BBSDMP) bantu ini, Litbang tolong turun urus ini" pintanya.
     
    Sementara itu CEO Minaqu, Ade Wardhana Adinata menjelaskan potensi dan bisnis tanaman sayur seperti yang dikelola Viola dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
     
    "Ini potensi yang dapat dipegang oleh kaum muda, dari sini kita bisa memenuhi pasar, " katanya.
     
    Berkaitan dengan hal ini, Ade dan Viola menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam mendorong pengembangan dan pendampingan petani milenial.(***)

    Syahrul Yasin Limpo
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    Bamsoet: Pelantikan Pengurus Baru FKPPI...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami