Mukhamad Misbakhun Apresiasi Penindakan Rokok Ilegal di Batam

    Mukhamad Misbakhun Apresiasi Penindakan Rokok Ilegal di Batam
    Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Mukhamad Misbakhun

    BATAM - Menanggapi kinerja Bea dan Cukai di Kota Batam, Anggota Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI Mukhamad Misbakhun mengapresiasi pencapaian Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam yang menindak rokok ilegal. Dirinya berharap pencapaian ini tidak membuat terlena sehingga tetap konsisten untuk memberantas peredaran rokok ilegal.

     

    “Tentunya, prestasi ini harus kita berikan apresiasi terhadap Bea Cukai sendiri. Akan tetapi, kita masih menunggu hingga akhir tahun. Yang paling utama disini adalah pengawasan terhadap bagaimana industri hasil tembakau (IHT) untuk kepentingan ekspor tidak beredar di Batam, ” ungkap Misbakhun di sela-sela Kunjungan Kerja BAKN ke Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat (29/8/2022).

     

    Berdasarkan informasi yang dirinya terima, sepanjang tahun 2022, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Batam telah melaksanakan sejumlah Operasi Gempur. Diduga beredar melalui pelabuhan tikus, peredaran rokok ilegal telah ditindak sebanyak 77 kasus, dengan total 33 juta batang yang bernilai Rp10 miliar.

     

    “Kita melakukan pengecekan dan tadi Bea Cukai meyakinkan kami semua bahwa proses-proses pengawasan industri IHTuntuk kepentingan ekspor itu berjalan sangat bagus sehingga kontrol terhadap rokok ilegal bisa diterapkan dengan sangat baik, ” tandas politisi Partai Golkar DPR RI itu. (ts/sf)

    mukhamad misbakhun dpr ri bakn golkar
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    HRD Langsung Senyum, Ini 7 Manfaat Menggunakan...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami