Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 oleh Masyarakat Indonesia di Davao City, Filipina Selatan

    Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 oleh Masyarakat Indonesia di Davao City, Filipina Selatan

    Davao City, Filipina - Perayaan HUT RI ke 77 di Davao City, Filipina Selatan dirayakan oleh Warga Negara Indonesia dengan penuh antusias dan meriah. KJRI Davao City telah mengadakan berbagai kegiatan lomba olah raga, dan permainan ketangkasan. untuk anak - anak diadakan lomba balap kelereng, lomba memasukan tiang bendera kedalam botol, lomba kipas balon dan game online.

    Bagi WNI yang gemar olah raga dapat mengikuti lomba, tenis meja, permainan dart, bilyard, domino, selain itu ada juga lomba fotografi dengan tema “Pulih lebih cepat Bangkit lebih kuat” serta  untuk memelihara semangat kebangsaan dan cinta tanah air para WNI di Filipina Selatan diadakan lomba menyanyikan lagu-lagu Nasional. Yang menarik, turut diselenggarakan lomba pidato dalam bahasa Indonesia pesertanya diikuti warga asing yang pernah belajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) yang difasilitasi KJRI Davao City. Para peserta dan memiliki minat yang tinggi untuk belajar bahasa Indonesia pesertanya para mahasiswa para pengusaha, institusi kepolisian dan militer setempat. 

    Pada (17/8/22) jam 08:30 waktu setempat warga datang ke  KJRI Davao City untuk mengikuti Upacara Penaikan Bendera Merah Putih dalam  rangka Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-77 yang bertema  Pulih Lebih cepat Bangkit Lebih Kuat.  Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Konsul Jenderal RI Davao City, Achmad Djatmiko dan Komandan Upacara adalah Letkol Wityuda, Kepala ILO TNI di Davao City.

    Upacara Pengibaran Bendera diikuti 200 WNI terdiri dari seluruh Home Staf - termasuk ILO TNI, Atase Teknis Polri,  Ketua dan anggota Dharma Wanita Persatuan, seluruh Lokal Staf, perwakilan Guru dan siswa-siswi Sekolah Indonesia Davao (SID), para masyarakat Indonesia yang datang dari berbagai wilayah di Mindanao, Filipina Selatan. dan para tamu undangan. Upacara bertempat di Canopi Sekolah Indonesia Davao yang berada dalam lingkungan premis KJRI Davao City. Upacara berjalan lancar dan khidmat. Kegiatan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

    Setelah Upacara selesai dilanjutkan dengan menyaksikan secara virtual Upacara HUT RI di Istana Negara dilanjutkan acara syukuran memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-77 ditandai dengan pemotongan Tumpeng oleh Bapak Konjen Achmad Djatmiko dan Pemotongan Kue HUT RI oleh Ibu Yeni Djatmiko dilanjutkan dengan acara Panggung Gembira yang berupa hiburan nyanyi dan tarian daerah di Indonesia. Dalam acara syukuran tersebut Konsul Jenderal RI menyampaikan bahwa Kemerdekaan yang diraih Bangsa Indonesia dengan perjuangan yang tidak mudah dan agar WNI di Mindanao, Filipina Selatan untuk menjaga kesatuan dan persatuan  agar kita dapat mengisi kemerdekaan ini dengan hal-hal positif untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. 

    Di wilayah Filipina Selatan Terdapat sejumlah 8.745 warga keturunan Indonesia (Persons of Indonesian Descent-PIDs) yang telah menetap lebih dari 3-4 generasi sebanyak  3.345 orang terkonfirmasi sebagai WNI/Registered Indonesian Nationals/RINs. Total 2.758 orang terkonfirmasi sebagai WN Filipina. KJRI Davao City telah menerbitkan sejumlah 1.259 Dokumen Perjalanan RI (paspor) RINs Pemberian paspor dan visa izin tinggal ini sebagai wujud negara hadir dalam memberikan perlindungan pada warganya tidak hanya yang didalam negeri namun juga WNI di Luar Negeri.

    Sumber : KJRI Davao City

    davao filipina
    Tony Rosyid

    Tony Rosyid

    Artikel Sebelumnya

    HUT Mahkamah Agung RI ke 77: Bangkit Bersama,...

    Artikel Berikutnya

    Novita Wijayanti Apresiasi Progres Pembangunan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami